Rabu, 4 November 2009

Empat Racun Hati ( 1 ) ....


Hati yang sehat adalah hati yang selamat. Hati yang selamat didefinisikan sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah, dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.
Maka, barangsiapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah
ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu. Kemudian menjaganya, jangan
sampai ada racun lain yang menggrogotinya.

Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil salah satunya, ia mesti bersegera untuk
membuangnya dan menghapus pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristighfar dan
mengerjakan amal shalih yang dapat menghapus kesalahan.
Yang dimaksud dengan empat racun hati yaitu:

1. Banyak bicara
2. banyak memandang
3. banyak makan dan minum
4. banyak bergaul dengan sembarang orang

Keempat racun ini merupakan sumber yang paling banyak tersebar, dan paling
berbahaya bagi kehidupan hati.

1. Banyak Bicara


Lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar. Keimanan dan kekafiran bisa tampak
melalui lihad (syahadat). Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya, maka syetanpun akan memperdayanya dari segala penjuru, sehingga menggiringnya menuju tepian jurang, kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar.

Dari Mu'adz, dari Rasulullah s.a.w bersabda,

"Dan tiadalah yang menelungkupkan wajah atau batang hidung manusia ke dalam api neraka, melainkan karena ulah lidahnya" (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim)

Banyak ayat Al Qur'an dan sabda Rasulullah serta ucapan salafush shalih yang
memperingatkan kita dari bahaya dan kerusakan lidah.

Diantaranya firman Allah s.w.t,

"Tiadalah suatu perkataan pun yang diucapkannya, melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir". (QS Qaf: 18).

Dari Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqa berkata,

"aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang paling anda takutkan terhadap
diri saya?" Beliau bersabda, "Ini." sambil memegang lidahnya."(HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Hakim dan Ad Darimi)

Dari Uqbah bin Amir berkata,

"Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau bersabda, "Peliharalah lidahmu."(HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Mubarak)

Beliau bersabda pula,

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata
yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah,

"bahwasanya ia mendengar Rasulullah bersabda,
Sesungguhnya, seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang
jelas (ia anggap biasa); ternyata hal itu membuat ia tergelincir ke dalam api
neraka lebih jauh dari pada jarak timur dan barat." (HR. Bukhari dan
Muslim)

Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,

"Demi Allah, tiada tuhan yang pantas disembah selain Dia. Tiada sesuatu
pun yang lebih pantas untuk dipenjara lebih lama, (kecuali) dari lidahku.

Beliau juga berkata,

Wahai lidah, berkatalah yang baik, kamu akan beruntung. Dan Diamlah
dari yang buruk, (maka) kamu akan selamat, sebelum kamu menyesal."

Dari Abu Darda' berkata,

"Berlakulah adil terhadap dua telinga dari lidah. Dijadikan untuk anda
dua telinga dan satu lidah, supaya anda lebih banyak mendengar daripada
berbicara.
Bencana lidah yang paling ringan yaitu berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaidah."

source* dari http://www.pdf-search-engine.com/tautan-hati-pdf.html
Didownload dari http://www.vbaitullah.or.id
*Disalin dari majalah As-Sunnah 09/VII/1424H hal 21 - 26.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan