Isnin, 16 November 2009

4 Racun Hati ... (2)



2. Banyak Memandang

Yang dimaksud dengan banyak memandang, yaitu melepaskan pandangan kepada
sesuatu dengan sepenuh mata, dan memandang kepada yang tidak halal untuk
dipandang.
Allah berfirman,

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya"; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat."

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan
pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak
dari mereka. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedada
mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-
putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-
budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat wanita.

Dan Janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-
orang yang beriman agar kamu beruntung." (QS An-Nur: 30 - 31)

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah bersabda,

"Telah ditetapkan kepada manusia bagiannya dari perzinahan, ia pasti
melakukan hal itu. Kedua mata, zinanya ialah memandang. Kedua telinga,
zinanya adalah mendengar. Lidah, zinanya adalah berbicara, Tangan,
zinanya adalah memukul (meraba). Kaki, zinanya adalah melangkah.
Hati, berkeinginan dan berangan-angan. Dan yang membenarkan atau
menggagalkan semua itu, adalah kemaluan(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad.)

Dari Jarir berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang tiba-tiba
(tidak sengaja). Beliau menjawab, "Alihkan pandanganmu."(HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ad-Darimi dan Ahmad.)

Berlebihan memandang dengan mata, menimbulkan anggapan indah terhadap apa
yang dipandang dan mepertautkan hati yang memandang kepadanya. Selanjutnya,
terlahirlah berbagai kerusakan dan bencana dalam hatinya, diantaranya:\

1. Pandangan adalah anak panah beracun di antara anak panah Iblis
Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah, Dia akan memberikan
kepadanya kenikmatan dan kedamaian dalam hatinya, yang ia rasakan sampai
bertemu dengan-Nya.

2. Pandangan merupakan pintu masuk syetan
Sesungguhnya masuknya syetan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara ke
ruang hampa. Syetan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah,
menjadikannya sebagai berhala tautan hati.
Kemudian mengobral janji dan angan-angan. Lalu syetan menyalakan api syahwat,
dan ia lemparkan kayu bakar maksiat. Seseorang tidak mungkin melakukannya
tanpa ada gambaran wujud yang dipandangnya.

3. Pandangan menyibukkan hati, menjadikannya lupa terhadap hal-hal yang
bermanfaat baginya, dan menjadi penghalang antara keduanya.
Akhirnya urusannya pun menjadi kacau. Dia menjadi selalu lalai dan mengakui
hawa nafsunya.

Allah s.w.t berfirman,

"Dan janganlah kamu taat kepada orang yang telah Kami lalaikan
hatinya dari dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta
urusannya kacau-balau." (QS. Al-Kah: 28)

Demikianlah, melepaskan pandangan secara bebas mengakibatkan tiga bencana ini.
Para dokter hati (ulama') bertutur,
Antara mata dan hati ada kaitan yang sangat erat. Bila mata telah rusak
dan hancur, maka hatipun rusak dan hancur. Hati seperti ini, ibarat tempat
sampah yang berisikan segala najis, kotoran dan sisa-sisa yang menjijikkan.
Ia tidak layak dihuni cinta dan ma'rifatullah, tidak akan merasa tenang dan damai bersama Allah, dan tidak akan mau inabah (kembali) kepada Allah.
Yang bersemayam di dalamnya adalah yang berlawanan dengan semua itu.
Membiarkan pandangan lepas adalah maksiat kepada Allah dan dosa, sebagaimana
rmanNya pada Al-Qur'an surat An-Nur ayat 30 dan 31 yang telah disebutkan.

Allah s.w.t berfirman,

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat, dan apa yang
disembunyikan oleh hati." (QS Al-Mukmin: 19)

Membiarkan pandangan lepas menyebabkan hati menjadi gelap, sebagaimana menahan
pandangan menyebabkan hati bercahaya.
Bila hati telah bersinar, maka seluruh kebaikan dari segala penjuru akan masuk ke
dalamnya. Sebaliknya apabila hati telah gelap, maka berbagai keburukan dan bencana
akan masuk ke dalamnya, dari segala penjuru.

Seorang yang shalih berkata,

Barangsiapa mengisi lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi batinnya
dengan muraqabah (merasa diawasi Allah), menjaga pandangannya dari
yang diharamkan, menjaga dirinya dari yang syubhat (belum jelas halal
haramnya), dan hanya memakan yang halal, rasatnya tidak akan meleset.

source* dari http://www.pdf-search-engine.com/tautan-hati-pdf.html
Didownload dari http://www.vbaitullah.or.id
*Disalin dari majalah As-Sunnah 09/VII/1424H hal 21 - 26.

1 ulasan:

  1. terima kasih aziz. satu peringatan yang cukup berguna untuk kite semua sbg umat Islam. teruskan usaha anda menulis di blog ini. InsyAllah besar keberkatan yg Allah berikan pd awak.

    p/s: jom melawat, follow me n share link di TKSB.
    http://wanshah87.blogspot.com

    BalasPadam